Berita

Dinas Pariwisata Kota Pangkalpinang Menggelar Pelatihan Pengelolaan Toilet di Destinasi Pariwisata

Dinas Pariwisata Kota Pangkalpinang menggelar pelatihan pengelolaan Toilet di destinasi pariwisata Kota Pangkalpinang di Bangka City Hotel, Selasa (22/6/2021). Kegiatan ini akan dilaksanakan selama tiga hari 22-24 Juni 2021, di Bangka City Hotel dan dibiayai melalui DAK (Dana Alokasi Khusus) Non Fisik Kemenparekraf RI tahun 2021.
Pelatihan tersebut dilaksanakan sebab toilet di kawasan wisata Kota Pangkalpinang belum standar. Demikian hal tersebut disebutkan Kepala Dinas Pariwisata Kota Pangkalpinang, Agung Yubi Utama, kata Agung dengan pelatihan itu toilet wisata akan menjadi lebih baik lagi. “Makanya pelatihan ini kami lakukan terutama yang merupakan aset kita supaya lebih baik lagi dan akan ditingkatkan standarnya, kalau sekarang kita akui toilet wisata kita belum standar.
Toilet yang sudah standar itu nantinya akan dibuatkan ditempat-tempat wisata di Kota Pangkalpinang termasuk Alun-alun Taman Merdeka dan Taman Sari “Makanya kita latih hari ini para pengelola wisata kita yang ada di Pantai Pasir Padi, Alun-alun Taman Merdeka, Taman Sari, Taman Dealova dan lainnya agar bisa meningkatkan keterampilan sesuai standar.
Agung pun tak menargetkan kapan toilet standar itu akan dibuatkan di Kota Pangkalpinang, semua tergantung kita semua konsen tidak menginvestasikan hal ini, karena pariwisata itu tentang investasi. Ini juga agar para wisatawan kita nyaman saat berkunjung ke destinasi wisata kita,” katanya.

Sekretaris Daerah Kota Pangkalpinang Radmida Dawam mengapresiasi pelatihan ini, karena memberikan pengetahuan kepada pengelolah bagaimana standart pengadaan toilet. “Ini penting karena merupakan wajah kebersihan destinasi wisata kita, yang dilihat wisatawan itu adalah toiletnya, kalau tidak bersih, aman dan memadai itu bagaimana orang mau datang lagi,” ujar Radmida.
“Apalagi perempuan, toilet bersih dan nyaman itu yang utama,jadi untuk para pengelola dapat tahu bersihnya toilet seperti apa standartnya seperti apa, dan toilet yang benar seperti apa,” ujar Radmida. Toilet Perempuan pun dikatakannya harus lebih banyak dari lelaki, karena wanita lebih lama didalam toilet dibandingkan lelaki. “Untuk proses buang air kecil saja perempuan lama, dan toilet-toilet di Sekolah- sekolah harus lebih banyak dari pada laki-laki, jadi program ini pun sudah responsif gender, ini harus diubah strateginya, harus lebih banyak perempuannya,” katanya.

Kabid Destinasi dan Pariwisata kota Pangkalpinang, Dwidy Sutiasmi mengatakan, perkembangan pariwisata di Indonesia sangat berhubungan erat dengan perkembangan sektor lain dalam kehidupan masyarakat, sebab pariwisata bersifat interdepedensi, dimana perkembangannya adalah sangat tergantung pada banyak faktor antara lain adalah ketersediaan sarana dan prasarana di suatu Daya Tarik Wisata. “Kebutuhan akan fasilitas umum ini semakin hari semakin meningkat seiring dengan bertambahnya penduduk dan banyaknya orang yang bepergian, sehingga menuntut para pengelola di suatu Destinasi pariwisata dapat menyediakan dan memberikan fasilitas yang terbaik. Salah satu yang harus di perhatikan adalah keberadaan Toilet umum di area publik yang harus memperhatikan lingkungan sekitar,” ujar Dwidy.

Menurutnya, hal ini pula agar tidak mencemari lingkungan yang ada, mengingat banyaknya pengunjung yang menggunakan fasiliatas pariwisata. “Kegiatan ini dibagi beberapa layanan pariwisata dan ada beberapa tahapan yaitu tahap teori, praktek, dan visitasi . Maksud dan tujuan dilaksanakannya kegiatan pelatihan ini agar pengelolaan toilet di destinasi pariwisata meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam bidang layanan di sarana unun pariwisata,” sebutnya. “Mewujudkan layanan toilet umum dengan prinsip bersih, kering dan harum, meningkatkan kunjungan wisatawan Nusantara maupu mancanegara,” ucapnya. Kata Dwidy, peserta kegiatan pelatihan pengelolaan toilet di destinasi pariwisata ini diikuti oleh 40 orang peserta yang terdiri dari utusan pengelola destinasi pariwisata Kota Pangkalpinang dan kelompok sadar wisata.

Related Articles

Back to top button