Kriya

Kopiah Resam

Kopiah resam atau biasa disebut songkok (bahasa Bangka) adalah peci yang digunakan sebagai alat penutup kepala bagi bagi kaum laki-laki ketika salat ataupun menghadiri ritual budaya di pulau Bangka, seperti peringatan budaya sepintu sedulang, rebo kasan, ataupun nganggung. Kopiah Resam ini merupakan kerajinan khas dari daerah bangka. Masyarakat Bangka sendiri mengenal kopiah Resam sebagai budaya asli daerahnya. Kopiah Resam juga merupakan bagian dari pakaian adat Melayu.

Kopiah Resam atau Songkok resam dibuat dari tanaman resam (Dicranopteris linearis). Tanaman resam ini merupakan jenis tumbuhan paku yang biasanya tumbuh di daerah hutan ataupun perbukitan. Ciri-ciri dari tumbuhan resam yaitu memiliki daun yang menyirip dan berjajar dua, serta memiliki batang atau tangkai kecil yang bercabang-cabang. Batang resam yang sudah tua biasanya berwarna coklat ataupun coklat kehitaman, memiliki serat lunak didalam batangnya yang lentur, kemudian dimanfaatkan sebagai bahan dasar pembuatan songkok resam.

Pembuatan kopiah Resam diawali dengan proses pengambilan bahan baku ke hutan, pemisahan serat Resam dari batangnya. Serat Resam tersebut kemudian diserut sesuai kebutuhan yaitu serat halus dan serat kasar (pembuangan kulit luar). Kemudian serat Resam direndam dalam air kurang lebih selama 3 (tiga) hari. Setelah direndam, bahan Resam dikeringkan seperlunya. Setelah kering, proses selanjutnya adalah penghalusan (menggunakan penarik dari tutup kaleng) dan dilanjutkan dengan penganyaman menggunakan jarum dimulai dari bagian atas kepala, turun ke bagian samping (mengunakan pola/mal/pakan yg berbentuk lonjong/bundar). Lama melakukannya sangat tergantung dari halus dan kasarnya produk yang diinginkan. Biasanya sekitar 1 minggu hingga 3 bulan (12 minggu). Langkah selanjutnya, kopiah Resam yang sudah selesai dianyam dilakukan penyamakan dengan getah pohon tertentu. Untuk hasil yang terbaik, penyamakan dilakukan berulang kali.

Back to top button