SMAN 1 Pangkalan Baru Gandeng UMKM dan Jelajah Sejarah di Pangkalpinang
SMAN 1 Pangkalan Baru menggelar kunjungan dunia usaha–dunia industri (DUDI) sekaligus lawatan sejarah di Kota Pangkalpinang.

Pangkalpinang, 30 September 2025 — SMAN 1 Pangkalan Baru menggelar kunjungan dunia usaha–dunia industri (DUDI) sekaligus lawatan sejarah di Kota Pangkalpinang. Sebanyak 60 siswa kelas XII didampingi 7 guru mengikuti rangkaian agenda sehari penuh yang dirancang untuk menumbuhkan wawasan kewirausahaan, apresiasi budaya, dan kecintaan pada sejarah lokal.
Teras Berita
Sejak pagi, rombongan bergerak menyusuri titik-titik edukatif: mulai dari lini produksi UMKM roti lokal, galeri produk kerajinan mitra, hingga situs-situs bersejarah yang menjadi saksi perjalanan Bangka Belitung. Sekolah menegaskan kegiatan ini sebagai “kelas besar di luar ruang”—menggabungkan praktik bisnis, narasi sejarah, dan nilai kebangsaan dalam satu rute.

Belajar Bisnis dari Dapur Produksi (±08.30 WIB)
Agenda dibuka di Joko Roti, UMKM pangan yang berdiri sejak 2014 dengan sekitar 20 karyawan. Siswa diajak melihat langsung alur produksi: penimbangan bahan, pengadukan adonan, proses fermentasi, pemanggangan, hingga pengemasan akhir.
Di sesi tanya jawab, pemilik menekankan tiga kunci yang sering terlupakan dalam buku teks: konsistensi kualitas, ketekunan, dan doa. Dari sini, siswa mencatat hal-hal praktis—seperti pentingnya higienitas, standar resep, pencatatan stok, dan manajemen waktu—yang menjadi tulang punggung keberlanjutan usaha kecil.
UMKM sebagai Wajah Budaya di TINS Gallery (mulai 10.00 WIB)
Rombongan kemudian menuju TINS Gallery, etalase lebih dari 500 produk UMKM mitra yang kurasinya merentang dari kain cual, kopiah resam, kain sepiak, kuliner khas, kriya, hingga dekorasi rumah.
Di sini, siswa melihat bagaimana cerita budaya dan nilai heritage diterjemahkan menjadi keunggulan produk: motif, bahan baku lokal, hingga kemasan yang mengangkat identitas Bangka Belitung. Pesannya jelas: produk yang kuat lahir dari cerita yang autentik, bukan sekadar harga murah.
Rute Jejak Kemerdekaan
Usai UMKM, giliran lawatan sejarah. Dipandu Hilma dari Dinas Pariwisata Pangkalpinang, siswa menelusuri:
- Tugu Pergerakan Kemerdekaan Taman Sari
- Taman Wilhelmina
- Titik Nol Kilometer Pangkalpinang
- Lintasan Rumah Eks Resident (kini rumah dinas Wali Kota)
Selain mengenalkan lokasi, pemandu mengikat tiap titik dengan konteks perjuangan rakyat Babel, termasuk fase penting pada 1949 ketika dinamika pemerintahan pusat berimbas pada daerah. Di sinilah pelajaran sejarah terasa “hidup”: bukan hafalan, melainkan ruang untuk menghubungkan peristiwa, tempat, dan manusia.

Akhir Perjalanan
Rangkaian berakhir dengan makan siang bersama di Pantai Temberan. Suasana santai dipakai guru untuk refleksi singkat: apa pelajaran paling menempel dari dapur produksi UMKM, dan situs mana yang paling menggugah rasa ingin tahu. Sekolah berharap pengalaman ini menumbuhkan semangat kewirausahaan, kesadaran sejarah, dan kebanggaan pada budaya lokal—modal karakter yang tak kalah penting dari rapor akademik.
Fakta Singkat Kegiatan
- Penyelenggara: SMAN 1 Pangkalan Baru
- Tanggal: Selasa, 30 September 2025
- Peserta: 60 siswa kelas XII, 7 guru pendamping
- Rute utama: Joko Roti → TINS Gallery → Tugu Pergerakan Kemerdekaan Taman Sari → Taman Wilhelmina → Titik Nol Kilometer → lintasan Rumah Eks Resident → Pantai Temberan
- Fokus pembelajaran: Praktik bisnis UMKM, kurasi produk berbasis budaya, dan sejarah lokal Pangkalpinang



